Jagung, Makin Digandrungi Petani Subak Yeh Anakan

Sukses panen jagung 8 ton/ha di Subak Yeh Anakan, Jembrana berkat bantuan pemerintah & pendampingan PPL. Jagung jadi primadona agribisnis dengan keuntungan menarik.

Aug 4, 2025 - 20:08
Aug 10, 2025 - 14:00
 0  2
Jagung, Makin Digandrungi Petani Subak Yeh Anakan

Jagung merupakan tanaman pangan strategis yang tak lekang oleh waktu. Permintaan jagung terus meningkat, baik dari dalam maupun luar negeri, membuka celah peluang bisnis yang tak terbatas. Pemerintah terus mendorong diversifikasi pangan dan hilirisasi jagung. Di sisi lain, industri pakan ternak pun tak henti membutuhkan jagung sebagai bahan baku utama.

Di Kabupaten Jembrana pengembangan palawija seperti jagung sangat berpotensi dikembangkan. Soal penanganan budidaya, tanaman jagung ini juga tidak begitu ribet.  Kini, menjadi primadona dalam agribisnis dikalangan petani. Salah satu Subak di Kecamatan Negara yang konsisten menanam jagung yaitu Subak Yeh Anakan, Desa Banyubiru.

Lantaran konsisten, di tahun 2024 ini petani di Subak Yeh Anakan mendapat kucuran bantuan benih jagung. Total bantuan benih sebanyak 450 kg untuk penanaman seluas 30 ha. Selain bantuan benih, juga mendapat bantuan saprodi seperti NPK granul 15 15 15 volume 3.000 kg dan Fungisida volume 30 botol. 

Kelian Subak Yeh Anakan, I Gusti Ngurah Suasana di sela-sela kegiatan ubinan jagung mengucapkan terimakasih kepada pemerintah melalui Dinas Pertanian Provinsi maupun Dinas Pertanian Kabupaten. “Berkat pendampingan dan arahan PPL yaitu Kuswanti SP, serta POPT Kecamatan Negara Pak Agung Garba, Astungkara kami bisa panen dengan hasil yang memuaskan yaitu 8, 127 ton/ha pipilan kering,” tutur Ajik Suasana.

Kegiatan ubinan jagung dilaksanakan di lahan I Komang Antono pada hari Jumat, 13 September 2024 dengan luasan 0,4 Ha. Antono salah satu petani anggota Subak Yeh Anakan selalu rutin menanam jagung setelah musim tanam padi. “Menanam jagung untungnya lumayan, juga tidak susah dalam perawatan, apa lagi selalu didampingi oleh PPL dan POPT,” ujar Antono sambil menghitung keuntungan usaha jagungnya bersama PPL.

Harga jual jagung saat ini, untuk tongkol basah seharga Rp 2.000,- dan  pipilan kering mencapai Rp 5.000,- Per kg. Jika dihitung untuk keuntungan jual jagung pipil kering, dari hasil penjualan, 8.127 kg x Rp 5.000,- = Rp 40.635.000,-, itu keuntungan kotor. Jika dikurangi dengan  biaya produksi Rp. 15.980.000, maka keuntungan bersih yang didapat Rp 40.635.000 – Rp 15.980.000 = Rp 24.655.000,-

Dewa Darmayasa, selaku Koordinator PPL Kabupaten dan perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana, menyampaikan rasa syukur bahwa petani dapat panen dengan hasil yang memuaskan, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik. Penanaman jagung setelah musim tanam padi juga sebagai rotasi tanaman yang banyak manfaatnya, diantaranya untuk kesuburan tanah. mencegah terakumulasinya patogen dan hama yang biasa menyerang tanaman serta untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Menurutnya, upaya peningkatan produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh penggunaan benih unggul, pupuk, obat-obatan dan yang tak kalah penting adalah ketersediaan air. Hal ini merupakan kunci utama disamping ketersediaan Infrastruktur serta penggunaan alat dan mesin pertanian. Hal itu diperlukan untuk mengefisiensikan biaya penggunaan tenaga kerja dalam setiap proses produksi.

"Selamat kepada petani yang pada hari ini melakukan panen raya jagung, semoga hasil panen ini kian menambah motivasi para petani untuk lebih meningkatkan luas tanam maupun produktivitas”, ujar Dewa Darmayasa yang juga sebagai Ketua DPD Perhiptani Kabupaten Jembrana

Besar harapan potensi lahan yang dimiliki oleh Kabupaten Jembrana untuk penanaman jagung dapat dioptimalkan oleh petani, tentunya dengan adanya kerjasama semua pihak, PPL yang setia mendampingi petani dan pasar yang siap menampung hasil panen petani.

 

Pewarta : Kuswati

Editor : dewiguce

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0