Demplot Agri Tani Perhiptani Bali: Anakan Padi Melesat di Subak Penasan
Perhiptani Bali bersama Pupuk Indonesia berhasil menunjukkan hasil nyata penerapan pemupukan berimbang dan irigasi berselang di Subak Penasan, Banjarangkan, Klungkung. Baru berumur 22 hari, pertumbuhan anakan padi meningkat pesat, menandai langkah maju dalam inovasi pertanian di Bali.
Demplot Agri Tani Perhiptani Bali:
Anakan Padi Melesat di Subak Penasan
Perhiptani Bali kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi pertanian di Pulau Dewata. Setelah sukses menggelar demplot di Subak Meliling, Kerambitan, Tabanan, kini giliran Subak Penasan, Tempek Mungguna, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, yang menjadi lokasi penerapan teknologi pemupukan berimbang bersama Pupuk Indonesia.
Lahan demplot seluas 29 are milik Komang Artana menjadi laboratorium penerapan pupuk unggulan NPK+, ZA, dan Phosgreen. Kegiatan ini dipantau langsung oleh Ketua Harian Perhiptani Bali, I Ketut Arya Sudiadnyana, SP, M.Agb., menekankan pentingnya efisiensi dan keseimbangan dalam sistem pemupukan modern.
“Melalui kegiatan demplot ini, kami ingin menegaskan bahwa peningkatan produksi padi tidak harus dengan biaya besar. Kuncinya ada pada penerapan irigasi berselang dan pemupukan sesuai anjuran. Petani perlu belajar dari bukti nyata di lapangan seperti ini,” ujar Arya Sudiadnyana di sela kegiatan, Selasa (28/10).
Rekomendasi pemupukan untuk lahan 30 meliputi tiga tahap: Pemupukan pertama , Phonska Plus 45 kg, Urea/ZA 15 kg, dan Phosgreen 50 kg, Pemupukan kedua: Phonska Plus 45 kg, Urea/ZA 15 kg, dan Pemupukan ketiga: Urea/ZA 15 kg
Sementara itu, Penyuluh Pertanian wilayah Subak Penasan, Ida Bagus Puja Putradnyana, SP, menjelaskan bahwa padi di lahan demplot mulai ditanam pada 6 Oktober 2025, dan kini telah berumur 22 hari setelah tanam (HST).
“Hasil pengamatan menunjukkan pertumbuhan yang seragam dan subur. Rata-rata tinggi tanaman mencapai 32,3 cm dengan 21 anakan per rumpun. Daunnya hijau segar, menandakan unsur hara tercukupi dengan baik. Kombinasi pupuk NPK+, ZA, dan Phosgreen terbukti memperkuat akar serta mempercepat pembentukan anakan,” terangnya.
Pengamatan rutin dilakukan setiap minggu oleh tim penyuluh dan POPT BPP Banjarangkan. Dari hasil pemantauan, ditemukan dua kelompok telur penggerek batang, namun juga terdapat dua ekor Cyrtorhinus, serangga predator alami yang menjaga keseimbangan ekosistem sawah.
Hasil pengamatan ini memberikan harapan besar terhadap peningkatan produktivitas panen di Subak Penasan. Pertumbuhan yang cepat, anakan yang banyak, serta kondisi tanaman yang sehat menjadi indikator keberhasilan sistem pemupukan berimbang yang diterapkan.
“Kami berharap demplot ini menjadi contoh bagi petani lain untuk menerapkan pola pemupukan cerdas dan ramah lingkungan. Inovasi seperti ini adalah kunci menuju pertanian yang efisien, sehat, dan berkelanjutan,” tutup Arya Sudiadnyana.(Trio.B)
Koresponden Komang Asih DPD Perhiptani Klungkung
What's Your Reaction?
Like
2
Dislike
0
Love
0
Funny
1
Angry
0
Sad
0
Wow
0