“Terima Kasih Pak Mentri Amran .....”
Di tengah tantangan regenerasi petani dan perubahan iklim yang kian terasa, muncul sosok perempuan tangguh di sektor pertanian. Ni Made Diah Ayu Wulandari, S.P., penyuluh pertanian dijuluki “wanita perkasa”, mengabdikan diri tanpa pamrih. Dengan semangat pantang menyerah, ia turun langsung ke sawah, mengawal petani dalam setiap musim tanam, dan menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan 2025.
Ni Made Diah Ayu Wulandari, S.P.:
“Terima Kasih Pak Mentri Amran .....”
Di balik keberhasilan sektor pertanian di Kabupaten Tabanan, ada sosok perempuan tangguh yang menjadi motor penggerak di lapangan. Dialah Ni Made Diah Ayu Wulandari, S.P., penyuluh pertanian Ahli Muda yang dijuluki “wanita perkasa” oleh rekan-rekannya.
Jebolan Universitas Udayana jurusan Sosial Ekonomi pertanian angkatan tahun 2005 ini dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam dunia pertanian Bali. Dia sempat menjadi pendamping Simantri pada tahun 2014, di mana ia turut berperan dalam mendampingi kelompok tani untuk mengembangkan sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan.
Dedikasinya dalam mendukung kemajuan sektor pertanian membawanya lulus dan diangkat sebagai Penyuluh Pertanian sejak tahun 2015. Kini, ia dipercaya mengemban amanah sebagai Koordinator Penyuluh Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali.
Di bawah koordinasinya, wilayah kerja BPP Kediri mencakup empat desa produktif, yakni Desa Bengkel, Pejaten, Pangkung Tibah, dan Nyitdah. Empat desa yang menjadi ujung tombak produktivitas pertanian di wilayah Kediri. Melalui perannya, ia terus mendorong inovasi, kolaborasi, dan penerapan teknologi tepat guna agar pertanian lokal semakin maju, mandiri, dan berdaya saing.
Ketekunan dan dedikasinya tidak datang begitu saja. Pada tahun 2021, Wulandari sempat dinobatkan sebagai Juara I Penyuluh Pertanian Teladan tingkat Provinsi Bali, sebuah pencapaian yang membuktikan kiprahnya di lapangan.
“Saya terkejut bisa sampai di titik ini. Kami di lapangan hanya berusaha menjalankan arahan dengan sebaik-baiknya mengoptimalkan luas tambah tanam, serta melaporkan hasilnya setiap hari melalui aplikasi ePusluh. Intinya, kami siap mengawal kebijakan pemerintah pusat, terutama terkait serapan gabah. Terimakasih Pak Menteri Amran, ” ungkap Wulandari dengan rendah hati.
Dedikasi itu mendapat perhatian dari pemerintah. Dalam rangka mendukung program Swasembada Pangan 2025, BPPSDMP memberikan kendaraan roda dua kepada Wulandari sebagai bentuk apresiasi atas kerja kerasnya di lapangan. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan efektivitas para penyuluh dalam mendampingi petani.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Drh. I Made Arya Putra, yang didampingi Ketua DPD Perhiptani Tabanan, Ir. I Made Widiada, M.P., menyampaikan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh kepada para penyuluh agar lebih optimal mendampingi petani. “Pemberian sepeda motor ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi penyuluh dalam mendorong percepatan luas tambah tanam (LTT). Penyuluh adalah ujung tombak pertanian. Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi pemacu semangat bagi mereka untuk terus meningkatkan kinerja, terutama dalam mengawal program strategis menuju swasembada pangan,” ujarnya.
Dengan semangat dan ketulusan, Ni Made Diah Ayu Wulandari membuktikan bahwa perempuan juga mampu berdiri di garda terdepan pembangunan pertanian. Ia adalah simbol dedikasi, keteguhan, dan inspirasi bagi generasi muda yang ingin menapaki jejak pengabdian di bidang pertanian. (Trio.B)
Koresponden Komang Trisna DPD Perhiptani Tabanan
What's Your Reaction?
Like
3
Dislike
0
Love
1
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
0