
Kehadiran lembaga organisasi profesi penyuluh pertanian yang kemudian berkembang menjadi Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjalanan panjang keberhasilan penyuluh pertanian di Indonesia. Keberhasilan penyuluh pertanian yang mendapat dukungan sepenuhnya dari petani dan pemerintah Indonesia, tidak dapat dipisahkan dari hasil kerja keras penyuluh pertanian dalam mengantarkan bangsa Indonesia mendapat penghargaan dari Lembaga Pangan Dunia Food and Agriculture Organization (FAO) berkat keberhasilan mencapai swasembada beras pada tahun 1984.
PERHIPTANI adalah organisasi profesi tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk Penyuluh Pertanian. Organisasi profesi keilmuan, keahlian, persaudaraan, kemasyarakatan, kemandirian, dan tidak berafiliasi dengan organisasi politik. Dalam pembentukannya, para pendiri selalu mengedepankan tiga aspek penting yang berkaitan dengan tugas fungsi penyuluh pertanian yakni menanamkan nilai dan sikap, menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan baik untuk penyuluh pertanian itu sendiri maupun mitra utamanya yaitu petani. Penanaman nilai dan sikap, pengetahuan serta keterampilan dalam melaksanakan tugas penyuluh pertanian dimaksudkan agar terbentuk sumberdaya manusia penyuluh pertanian yang berahlak mulian, berkarakter, penuh keiklasan, tangguh, berdaya saing tinggi, maju dan moderen.
Dalam keberadaanya, PERHIPTANI telah memberi kontribusi dan sumbangsih dalam upaya pengembangan sumberdaya manusia pertanian melalui peran anggotanya yang juga diposisikan sebagai ujung tombak pembangunan pertania dipelosok pedesaan seluruh Indonesia. Oleh karena itu kehadiran PERHIPTANI ditengah-tengah masyarakat pertanian diharapkan dapat memberikan semangat bagi penyuluh pertanian dalam upaya meningkatkan kompetensi dan pengembangan profesi sekaligus menjadi wadah penyaluran aspirasi bagi penyuluh pertanian dari pusat sampai daerah.
Deklarasi perhiptani untuk pertama kalinya dilaksanakan bersamaan dengan Konggres Penyuluh Pertanian I pada tanggal 4 – 6 Juli 1987 di Subang Jawa Barat sekaligus menetapkan hari jadi pendirian PERHIPTANI 6 Juli 1987. Salah satu deklarator dan pendidri PERHIPTANI adalah Bapak Dr. (Hc) Ir. Salmon Padmanegara. Berkat ketokohan, dedikasi dan pengabdian dalam pengembangan penyuluhan pertanian di Indonesia, beliau disebut Bapak Penyuluhan Pertanian atau Bapak Penyuluh Pertanian.

Merajut kebersamaan dalam membangun sinergi dan kolaborasi untuk mewujudkan keberdayaan dan kesejahteraan penyuluh pertanian yang brkarakter, provesional, inovatif, mandiri, moderen dan berjiwa wirausaha.

- v Memperkuat keberadaan kelembagaan PERHIPTANI di Pusat dan Daerah untuk memperlancar komunikasi dan informasi dalam implementasi program kerja PERHIPTANI.
- v Meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kompetensi guna tercapainya profesionalisme yang berbasis sertifikasi profesi penyuluh pertanian.
- v Sinergi dan kolaborasi serta jejaring kemitaraan usaha untuk peningkatan kesejahteraan penyuluh pertanian.
- v Menumbuhkan kembangkan kerjasama dalam dan luar negeri berorientasi panda peningkatan ilmu pengetahuan, penelitian, pemberdayaan dan pengembangan informasi teknologi.
- v Menyelenggarakan manajemen yang berazaskan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan organisasi PERHIPTANI.