Kadek Surya Prasetya Wiguna: “Menyulap Kakao Lokal Jadi Cokelat Kelas Dunia”
Tak ada perjuangan yang terlalu kecil bila dimulai dari niat yang besar. Dari tanah Bali yang subur, lahir seorang anak muda yang berani melawan arus. Dia meninggalkan kenyamanan kariernya demi menjawab panggilan hati. Menyalakan api perubahan memperjuangkan petani, mengubah biji kakao menjadi simbol harapan, kemandirian, dan kebanggaan Indonesia di mata dunia.
Kadek Surya Prasetya Wiguna:
“Menyulap Kakao Lokal Jadi Cokelat Kelas Dunia”
Tidak semua orang berani meninggalkan kenyamanan demi mengikuti panggilan hatinya. Namun, itulah yang dilakukan Kadek Surya Prasetya Wiguna, S.E., sosok muda asal Bali yang memilih jalan berbeda meninggalkan karier mapan di sebuah perusahaan pelat merah demi menjawab panggilan jiwanya, membangun kesejahteraan petani kakao Indonesia.
Akar yang Kuat dari Masa Muda
Lahir di Denpasar, 24 November 1987, Kadek tumbuh dengan semangat kepemimpinan dan dedikasi sejak dini. Ia menempuh pendidikan di SMA Negeri 3 Denpasar (2002–2005), di mana ia dipercaya menjadi Ketua OSIS serta terpilih sebagai PASKIBRAKA Provinsi Bali 2003 pengalaman yang menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan nasionalisme. Pada tahun yang sama, ia juga dinobatkan sebagai Teruna II Denpasar 2003, menegaskan citranya sebagai generasi muda berprestasi dan berkarakter.
Perjalanan akademisnya berlanjut ke Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, di mana ia menamatkan studi hanya dalam waktu 2 tahun 8 bulan, menjadikannya lulusan tercepat di fakultas tersebut. Sejak awal, Kadek sudah menunjukkan perpaduan antara kecerdasan intelektual dan ketajaman visi sosial — dua hal yang kelak menjadi fondasi berdirinya CAU Chocolates.
Benih Perubahan dari Tanah Pulau Dewata
Dari tanah subur Pulau Dewata, Kadek menyaksikan sendiri bagaimana para petani kakao berjuang di bawah terik matahari tangan mereka mengolah bumi dengan penuh cinta, namun hasil jerih payah itu sering tak sebanding dengan harga yang diterima. Rantai distribusi yang panjang dan minimnya akses edukasi membuat mereka tertinggal di tanah yang sebenarnya kaya.
Dari keprihatinan itulah, benih perubahan mulai tumbuh dalam diri Kadek sebuah tekad untuk mengubah nasib para petani dan mengangkat martabat kakao Indonesia ke panggung dunia.
CAU Chocolates, Cinta, Cokelat, dan Perubahan
Bersama sang ayah, Dr. Ir. I Wayan Alit Artha Wiguna, M.Si., seorang pensiunan PNS berprofesi sebagai Penyuluh Pertanian Ahli Utama yang telah lama mengabdikan hidupnya bagi petani, Kadek mendirikan CAU Chocolates. Brand ini lahir bukan hanya untuk menciptakan rasa terbaik, tetapi juga nilai yang bermakna tentang keberlanjutan, keadilan, dan kebanggaan akan hasil bumi negeri sendiri.
Dengan semangat yang sama, ayah dan anak ini membangun CAU Chocolates dari hulu hingga hilir. Mendampingi petani muda, memastikan kualitas panen terbaik, mengolah biji kakao menjadi produk bernilai tinggi, hingga akhirnya membawa cokelat Bali menembus pasar global.
Kini, lebih dari 600 petani di Bali telah diberdayakan melalui CAU Chocolates. Produktivitas mereka meningkat drastis dari rata-rata nasional 600 kg/ha menjadi 2 ton/ha per tahun. Bagi Kadek, ini bukan sekadar capaian bisnis, tetapi perubahan nyata bagi kehidupan banyak keluarga petani.
“Bagi kami, bisnis bukan hanya soal keuntungan. Ini gerakan sosial untuk memastikan petani lokal bisa merdeka secara ekonomi dan naik kelas,” ujar Kadek dengan keyakinan penuh.
Pengakuan Dunia untuk Cokelat Bali
Dedikasi dan kerja keras Kadek akhirnya berbuah manis. CAU Chocolates kini menjadi satu-satunya brand cokelat asal Indonesia yang berhasil meraih tiga sertifikasi organik internasional dari Indonesia, Amerika Serikat (USDA), dan Uni Eropa (EU). Pencapaian ini bukan sekadar pengakuan atas kualitas produk, tetapi bukti bahwa visi sosial dan keberlanjutan dapat berjalan seiring dengan prestasi global.
Atas kontribusinya dalam pemberdayaan petani muda, Kementerian Pertanian Republik Indonesia menganugerahkan kepada Kadek gelar Duta Petani Milenial sebuah kehormatan yang menjadi simbol perjuangannya dalam mengubah wajah pertanian Indonesia melalui inovasi dan cinta terhadap tanah kelahiran.
Transformasi Digital, Dari Ladang ke Layar Dunia
Tak berhenti di sektor hulu, Kadek membawa sentuhan inovasi digital ke setiap langkah bisnisnya. Ia memahami bahwa masa depan pertanian tak hanya tumbuh di tanah, tetapi juga di dunia digital. Melalui Shopee Ads, Shopee Live, dan Shopee Video, CAU Chocolates memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan visibilitas brand secara signifikan.
Hasilnya luar biasa — dalam semester pertama tahun 2025, omzet CAU Chocolates melonjak 365% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Partisipasinya dalam Program Ekspor Shopee pun membuka jalan menuju pasar Malaysia dan Singapura, dengan pertumbuhan ekspor mencapai enam kali lipat hanya dalam enam bulan.
Dari Bali untuk Dunia
Ketiga produk unggulannya Organic Raw Cocoa Nib, Organic Sweet Nibs, dan Cokelat Compound kini menjadi kebanggaan baru Indonesia di kancah global. Di tangan Kadek, biji kakao lokal tak hanya diolah menjadi cita rasa berkelas dunia, tetapi juga simbol perjuangan dan kebanggaan nasional.
Lebih dari sekadar bisnis, CAU Chocolates tumbuh menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi menghubungkan kearifan lokal dengan semangat muda yang visioner. Kadek juga mengembangkan Desa Cokelat Bali dan Choco Land, dua destinasi agrowisata edukatif yang mengajak wisatawan menyelami proses pembuatan cokelat sambil menikmati kearifan budaya pertanian Bali.
Di sana, setiap langkah menjadi cerita, setiap biji kakao menjadi pelajaran, dan setiap rasa menjadi bentuk penghormatan terhadap para petani yang menanamnya dengan sepenuh hati.
Kisah Kadek Surya Prasetya Wiguna adalah kisah tentang keberanian seorang anak bangsa yang memilih berbuat, bukan hanya bermimpi. Tentang keyakinan bahwa dari tangan petani dan tanah yang dicintainya, Indonesia mampu menghadirkan produk berkelas dunia tanpa kehilangan jati diri dan kehangatan lokalnya. Dari Bali, ia menanam harapan. Dari cokelat, ia memanen perubahan. (Trio.B)
Koresponden Kadek Ratna Dewi DPD Perhiptani Tabanan
What's Your Reaction?
Like
1
Dislike
0
Love
0
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
0