Medahan Bergeliat: Petani Gianyar Tanam Harapan Lewat Bawang Merah
Desa Medahan, Gianyar Bali menggeliat. Berkat dukungan pemerintah dan inovasi teknologi jadi bekal baru petani bawang merah menghadapi tantangan pangan. Gerakan Tanam bawang merah di tiga subak Medahan, Blahbatuh Gianyar jadi simbol perjuangan petani. Ada misi besar mengangkat kesejahteraan petani.

Medahan Bergeliat:
Petani Gianyar Tanam Harapan Lewat Bawang Merah
Udara pagi di Desa Medahan, Blahbatuh, terasa lebih semarak dari biasanya. Langit kelabu menggantung rendah, hujan rintik-rintik perlahan membasahi tanah subak yang lembap. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat puluhan petani yang berkumpul di lahan hijau membentang. Suasana penuh semangat itu menjadi penanda dimulainya Gerakan Tanam (GERTAM) sekaligus Kaji Terap budidaya bawang merah, Selasa (16/9).
Program yang digagas Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar ini bukan sekadar rutinitas pertanian. Di baliknya, ada misi besar memperkuat ketahanan pangan dan mengangkat kesejahteraan petani. Tiga subak di Desa Medahan, Celuk, Prejurit, dan Peling menjadi lokasi percontohan dengan total luas garapan 75 are. Masing-masing subak mendapat jatah 25 are, ditanami dengan varietas lokal unggulan yang diyakini mampu menghasilkan panen berkualitas.
“GERTAM dan Kaji Terap ini adalah bukti nyata komitmen kami mendampingi petani. Tidak hanya lewat penyuluhan, tapi juga dukungan sarana dan prasarana, termasuk alsintan,” tegas Kepala Dinas Pertanian Gianyar, Ir. Anak Agung Putri Ari.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Dinas Pertanian Gianyar juga menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa satu unit cultivator kepada masing-masing subak peserta program. “Semoga alat ini jadi sahabat baru para petani, membantu meringankan beban, dan meningkatkan hasil panen,” ujar Anak Agung Putri Ari.
Di tengah barisan petani, Perbekel Desa Medahan, I Wayan Buana, tampak berapi-api menyampaikan harapan. “Petani kita tidak boleh hanya bertahan, tapi harus maju, berdaya, dan sejahtera. Mari kita jadikan Medahan pusat bawang merah unggulan di Gianyar,” katanya disambut tepuk tangan warga.
Kehangatan itu semakin terasa karena kegiatan ini dihadiri banyak pihak, Dinas Pertanian Provinsi Bali, Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Bali, Bhabinkamtibmas, Babinsa, beserta seluruh PPL se-Kecamatan Blahbatuh, Petugas POPT, serta para pekaseh dan masyarakat tani setempat.
Ni Made Yuliani Putri, SP, M.Agb., Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Gianyar, menambahkan bahwa keberlanjutan program ini menjadi kunci. “Dalam kegiatan ini, kami tidak hanya berhenti pada tahap tanam. Pengawalan dan pendampingan terus dilakukan melalui inovasi teknologi, sekolah lapang, serta kolaborasi dengan BRMP Bali , penyuluh, dan POPT agar petani mampu hasilkan panen maksimal,” jelasnya.
Hujan pagi itu bukan sekadar air yang jatuh dari langit, melainkan tanda alam ikut merestui langkah besar ini. Di setiap tetesnya tersimpan doa. Semoga panen melimpah, semoga kesejahteraan petani meningkat, dan semoga Gianyar benar-benar menjadi lumbung bawang merah unggulan di Bali.
Kontributor DPD Kabupaten Gianyar
What's Your Reaction?






