Memperkuat Langkah, Wujudkan Swasembada Pangan

Dua institusi di Bali bertemu. Bukan sekadar bertemu. Tapi membicarakan sesuatu yang sangat vital. Yaitu air. Air yang menghidupi sawah. Air yang menentukan apakah Bali masih bisa menanam padi atau hanya menjadi pulau indah dengan hotel-hotel megah.

Aug 28, 2025 - 04:24
 0  19
Memperkuat Langkah, Wujudkan Swasembada Pangan

BWS Bali Penida - BRMP :

Memperkuat Langkah, Wujudkan Swasembada Pangan

Dua institusi di Bali bertemu. Bukan sekadar bertemu. Tapi membicarakan sesuatu yang sangat vital. Yaitu air. Air yang menghidupi sawah. Air yang menentukan apakah Bali masih bisa menanam padi atau hanya menjadi pulau indah dengan hotel-hotel megah.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, Gunawan Suntoro, S.T., M.D.M., M.Eng., bersama jajaran staf melakukan kunjungan ke Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Bali, Rabu (27/8). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan sinkronisasi data irigasi di Pulau Dewata sekaligus memperkuat langkah bersama dalam mendukung program swasembada pangan.

Dalam setiap kesempatan, Kepala BRMP Bali, Dr. drh. I Made Rai Yasa, M.P.,  selalu memulai dengan memperkenalkan perubahan kelembagaan BRMP Bali. Dari Badan Litbang Pertanian, lalu bertransformasi menjadi BSIP, hingga kini menjadi BRMP. Ia paham, transformasi kelembagaan bukan sekadar perubahan nama, tetapi juga arah tugas, fungsi, dan peran baru dalam mendukung program utama Kementerian Pertanian di Bali.

Ketika bicara capaian, ia tegas. Luas Tambah Tanam (LTT) dan peningkatan produksi pangan. Bali, per Agustus 2025 sudah 11.343 hektare atau 444 hektare lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. “Ini menandakan program pompanisasi dari pemerintah sudah memberikan dampak nyata bagi peningkatan LTT di Bali,” ujarnya.

Tetapi, ia juga realistis. Ia tidak menutup mata terhadap persoalan nyata di lapangan. Irigasi yang rusak, alsintan yang terbatas, hingga alih fungsi lahan yang menggerus sawah. “Kerusakan satu jaringan irigasi di subak bisa berdampak pada ratusan hektare sawah yang gagal ditanami. Karena itu, kami berkoordinasi dengan BWS agar ada solusi cepat,” jelasnya. Sembari menambahkan, jika perbaikan jaringan irigasi di Kabupaten Tabanan saja bisa dituntaskan tahun ini, maka sekitar 3.000 hektare sawah dapat kembali produktif.

Menanggapi hal itu, Kepala BWS Bali-Penida Gunawan Suntoro mengungkapkan pihaknya telah melakukan verifikasi data irigasi di tingkat kabupaten yang juga sudah diverifikasi pusat. “Data dari BRMP Bali akan kami sinkronkan dengan data kami. Harapannya semua kebutuhan sudah bisa tercover melalui program kami,” tegasnya.

Ada satu kabar baik. Ia juga menyoroti peluang besar setelah terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Dengan Inpres tersebut, kewenangan BWS kini mencakup hingga ke jaringan tersier. “Kami berharap sinkronisasi ini membuat BWS dan BRMP Bali bisa berjalan beriringan dalam mendukung tercapainya swasembada pangan di Bali,” pungkasnya. Artinya, saluran-saluran kecil pun bisa mereka perbaiki. Bukan hanya yang besar.

Harapan pun muncul. Kalau BRMP dan BWS benar-benar sejalan, Bali tidak hanya terkenal karena pantainya. Tapi juga karena bisa tetap swasembada pangan. Air memang bukan sekadar mengalir. Ia harus dikelola. Kalau tidak, ia bisa hilang sia-sia ke laut.

What's Your Reaction?

Like Like 2
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0