“Penyosohan Mini, Ringankan Petani Subak Pagutan”

Subak Pagutan hadirkan penyosohan mini, petani tinggal titip gabah, sore sudah jadi beras. Ongkos hanya Rp1.000 per kilo. Petani Subak Pagutan, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, kini bisa bernafas lega. Sejak satu setengah tahun terakhir, subak yang dipimpin Pekaseh A.A. Kompiang Wirawan itu memiliki unit penyosohan beras mini. Inovasi sederhana ini terbukti meringankan beban anggota subak, terutama dalam urusan transportasi dan efisiensi waktu.

Sep 4, 2025 - 10:38
Sep 4, 2025 - 10:40
 0  9
“Penyosohan Mini, Ringankan Petani Subak Pagutan”

“Penyosohan Mini, Ringankan Petani Subak Pagutan”

Subak Pagutan hadirkan penyosohan mini, petani tinggal titip gabah, sore sudah jadi beras. Ongkos hanya Rp1.000 per kilo.

Petani Subak Pagutan, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, kini bisa bernafas lega. Sejak satu setengah tahun terakhir, subak yang dipimpin Pekaseh A.A. Kompiang Wirawan itu memiliki unit penyosohan beras mini. Inovasi sederhana ini terbukti meringankan beban anggota subak, terutama dalam urusan transportasi dan efisiensi waktu.

Mesin skala kecil tersebut mampu mengolah gabah kering sekitar 70 kilogram menjadi beras 50 kilogram per jam. Bahkan, dengan kapasitas maksimal, penyosohan bisa mencapai 75 kilogram per jam. “Kami menarik ongkos seribu rupiah per kilogram beras. Untuk sementara, yang bisa memanfaatkan hanya anggota subak,” jelas Kompiang Wirawan.

Kehadiran mesin penyosohan beras mini di Subak Pagutan, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, menuai apresiasi dari Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Denpasar Barat, Luh Ketut Ayu Sukarmi, SP. Ia menilai inovasi yang diprakarsai Pekaseh A.A. Kompiang Wirawan ini menjadi bukti kemandirian petani dalam mengelola hasil panen.

“Ini sangat membantu petani. Proses pengolahan gabah menjadi beras kini bisa dilakukan lebih cepat, bahkan dalam hitungan jam. Petani tidak perlu repot membawa gabah jauh-jauh keluar subak,” ujar Sukarmi, yang juga sebagai Ketua DPD Perhiptani Kota Denpasar saat ditemui di BPP Denpasar Barat.

Menurutnya, mesin penyosohan mini bukan hanya mengurangi biaya transportasi, tetapi juga memberikan kepastian hasil bagi petani. “Sambil kerja di sawah, gabah bisa dititipkan. Sorenya sudah bisa diambil jadi beras. Ini langkah kecil yang berdampak besar,” tambahnya.

Sukarmi berharap, apa yang dilakukan Subak Pagutan bisa menjadi contoh bagi subak lain di Denpasar. “Kalau setiap subak punya penyosohan sendiri, tentu akan memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan krama,” pungkasnya.

Anggota Subak Pagutan menyampaikan bahwa keberadaan penyosohan mini sangat membantu meningkatkan kualitas beras. Prosesnya lebih cepat, hasilnya lebih bersih dan merata, serta memudahkan petani dalam memenuhi kebutuhan konsumsi maupun pemasaran. Mereka berharap teknologi ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan menjadi dukungan nyata bagi peningkatan kesejahteraan petani.

Kontributor DPD Perhiptani Kota Denpasar

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0