Sensasi Ubi Kayu Kubu, Kearifan Lokal Bikin Terpesona

Salah satu sahabat setia itu bernama ubi kayu. Tanaman yang sering diremehkan. Dibilang makanan orang susah. Padahal, bagi warga Kubu, ubi kayu adalah simbol kecerdikan. Di Kubu, ada sentuhan budaya yang membuatnya istimewa. Ubi kayu direbus dengan tuak manis. Sensasi Ubi Kayu Kubu, Kearifan Lokal Bikin Terpesona.

Sep 10, 2025 - 00:12
 0  26
Sensasi Ubi Kayu Kubu, Kearifan Lokal Bikin Terpesona

“Sensasi Ubi Kayu Kubu, Kearifan Lokal Bikin Terpesona”

Saya jadi teringat ketika kunjungan penilaian penyuluh pertanian berprestasi ke Desa Kubu Karangasem, Bali. Tim penilai dijamu dengan hidangan khas yang sederhana namun sarat makna. Ubi kayu direbus. Aroma hangat ubi yang baru matang berpadu dengan rasa tuak yang lembut menghadirkan suasana hangat dan akrab. Para penyuluh dan petani duduk melingkar, bercanda ringan sambil menjelaskan bagaimana ubi kayu menjadi andalan mereka di lahan kering Kubu.

Pertama kali menjejakkan kaki di Kubu, Karangasem. Panasnya menusuk kulit. Lahan kering sejauh mata memandang. Tanah yang bagi sebagian orang dianggap tidak ramah untuk pertanian. Tapi di situlah saya melihat betapa masyarakat Kubu punya cara sendiri untuk bertahan hidup. Mereka tidak melawan alam. Mereka bersahabat dengannya.

Salah satu sahabat setia itu bernama ubi kayu. Tanaman yang sering diremehkan. Dibilang makanan orang susah. Padahal, bagi warga Kubu, ubi kayu adalah simbol kecerdikan. Simbol bagaimana manusia bisa bertahan dengan modal sedikit. Ubi kayu tidak butuh banyak air, tidak perlu pupuk mahal. Ia tumbuh di tanah yang keras sekalipun.

Tapi yang membuat saya tercengang bukan sekadar ubi kayunya. Melainkan cara mereka mengolahnya. Di tempat lain, ubi kayu hanya direbus, digoreng, atau dijadikan tape. Di Kubu, ada sentuhan budaya yang membuatnya istimewa. Ubi kayu direbus dengan tuak manis.

Tuak manis ini bukan tuak mabuk-mabukan. Ini adalah nira segar dari pohon lontar yang belum difermentasi. Air kehidupan, begitu orang sana menyebutnya. Ketika ubi kayu direbus dengan tuak manis, aroma harum menyeruak. Teksturnya lembut, rasanya legit. Manis alami tanpa tambahan gula. Makanan sederhana, tapi punya makna yang dalam.

"Ubi kayu bukan hanya sumber pangan bagi masyarakat Kubu, tetapi juga simbol kearifan lokal yang patut dijaga. Melalui tradisi merebus ubi kayu dengan tuak manis, kita melihat bagaimana masyarakat mampu bertahan di tengah kondisi lahan kering sekaligus menjaga identitas budaya. BPP Kubu berkomitmen mendampingi petani untuk mengembangkan ubi kayu, baik sebagai penopang ketahanan pangan maupun peluang ekonomi yang bernilai tambah," terang I Ketut Tahu Putrajaya, S.P., MMA. Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Kubu, Karangasem, Bali.

Saya melihat, makanan ini bukan sekadar kudapan. Ia adalah cerita tentang identitas. Tentang bagaimana sebuah masyarakat menjaga tradisi dalam arus modernisasi. Tentang bagaimana keakraban dibangun lewat sepiring ubi kayu rebus yang disuguhkan untuk tamu.

Kini, saat makanan instan merajalela, tradisi ini tetap bertahan. Sebagian orang mungkin menganggapnya ketinggalan zaman. Tapi justru di situlah letak nilainya. Bahwa ada hal-hal yang tidak boleh tergilas zaman. Bahwa sebuah daerah bisa dikenali bukan dari gedung-gedungnya, tapi dari kearifan kulinernya.

“Kalau ditanya apa kerja saya, sebenarnya sederhana saja, menemani petani. Kadang hanya duduk di saung, mendengar keluhannya tentang hama, cuaca, atau harga. Buat saya, penyuluh bukan sekadar datang memberi arahan, tapi juga ikut merasakan. Karena hanya dengan begitu, kita bisa benar-benar mengerti. Saya percaya, petani itu kuat. Yang mereka butuhkan hanyalah teman seperjalanan. Itu yang setiap hari saya coba lakukan,” tutur Putu Laksmi Pramita, S.P seorang penyuluh pertanian yang tiap hari tugas kerja bolak balik dari Kota Singaraja ke BPP Kubu.

Saya jadi berpikir, kalau saja lebih banyak daerah yang punya keberanian seperti masyarakat Kubu menjaga yang asli, yang sederhana, tapi sarat makna mungkin kita tidak perlu khawatir kehilangan jati diri di tengah gempuran modernisasi.

Salah satu bentuk pelestariannya adalah tradisi mengolah ubi kayu dengan tuak manis, sebuah warisan kuliner khas Kubu yang sarat makna. Hidangan sederhana ini tidak sekadar makanan, tetapi lambang ketahanan, keakraban, dan identitas budaya.

Ubi kayu rebus dengan tuak manis. Makanan sederhana, tapi menyimpan filosofi. Hidup tidak selalu butuh yang rumit. Kadang, yang sederhana justru paling bertahan.

Kontributor Humas DPD Perhiptani Kabupaten Karangasem

What's Your Reaction?

Like Like 8
Dislike Dislike 0
Love Love 2
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0