Status Boleh Berubah, Hati Tetap di Petani
Tidak ada seremoni meriah, tapi suasana justru terasa hangat dan penuh semangat. Sebanyak 38 penyuluh pertanian dari berbagai kecamatan berkumpul dalam satu forum Rapat Evaluasi Program Kerja DPD Perhiptani Klungkung. Perubahan status penyuluh yang kini beralih ke kepegawaian pusat. Bagi sebagian orang, perubahan ini mungkin sekadar formalitas birokrasi. Status boleh bergeser, tapi tanggung jawab tetap sama. Bahkan lebih besar.

Status Boleh Berubah, Hati Tetap di Petani
Kepala Dinas Pertanian, drh. Ida Bagus Gede Juanida, membuka pertemuan dengan sebuah pesan yang langsung menusuk.. Sambutannya sederhana, tapi langsung mengena “Perubahan status jangan sampai menjauhkan kita dari petani. Justru harus jadi penyemangat baru. Tetap hadir, tetap dekat, jangan pernah meninggalkan petani.”
Pesan itu merujuk pada perubahan status penyuluh yang kini beralih kepegawaian pusat. Bagi sebagian orang, perubahan ini mungkin sekadar formalitas birokrasi. Namun Juanida mengingatkan status boleh bergeser, tapi tanggung jawab tetap sama. Bahkan lebih besar.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi, terutama dalam hal yang paling krusial: pupuk bersubsidi. “Kalau koordinasi terganggu, petani yang paling dulu merasakan dampaknya,” ujarnya.
Tiga hal ia titipkan untuk pegangan bersama. Pertama, peningkatan kapasitas penyuluh agar selalu relevan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Kedua, kerja sama lintas sektor karena pertanian tak bisa berdiri sendiri. Ketiga, kebersamaan dengan petani: bukan sekadar mendampingi, melainkan berjalan bergandengan tangan.
Diskusi pun mengalir. Bukan hanya laporan formal, tapi juga curhat lapangan: soal pupuk, soal alat, soal semangat petani yang naik turun. Dari ruang rapat sederhana itu, lahir berbagai solusi dan strategi baru.
Yang menarik, meskipun status penyuluh kini pindah ke pusat, semangat mereka justru makin kuat. “Status boleh berubah, tapi hati kita tetap di petani,” begitu kesimpulan yang terucap dari forum.
Kalimat itu sederhana. Tapi terasa sebagai janji yang lebih kuat daripada notulen rapat.
Karena tanpa kebersamaan itu, semua strategi hanyalah tulisan. Dan tanpa hati, pertanian hanyalah lahan yang menunggu ditinggalkan.
What's Your Reaction?






