TANITECH REVOLUSI SUBAK JEMBRANA
Kabupaten Jembrana makin mantap dikenal sebagai daerah yang berani berinovasi di dunia pertanian. Terbaru, DPD Perhiptani Jembrana meluncurkan program Tanitech – Tanam Inovasi dan Teknologi, lewat pembuatan demplot pintar di Subak Yehanakan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.

TANITECH REVOLUSI SUBAK JEMBRANA
Kabupaten Jembrana makin mantap dikenal sebagai daerah yang berani berinovasi di dunia pertanian. Terbaru, DPD Perhiptani Jembrana meluncurkan program Tanitech – Tanam Inovasi dan Teknologi, lewat pembuatan demplot pintar di Subak Yehanakan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.
Lahan seluas 35 are milik petani I Gede Eka Mei Suparmita menjadi titik awal proyek. Bedanya, jika demplot biasanya hanya sebatas percontohan, Tanitech menghadirkan paket lengkap teknologi pertanian modern.
Pemupukan berimbang, penambahan asam humat, pemanfaatan mikroba PSB yang berperan layaknya klorofil tanaman, hingga penggunaan biourine sebagai pupuk cair organik, diterapkan secara langsung. Hasil awal: tanah lebih gembur, kebutuhan pupuk kimia berkurang, dan tanaman tumbuh sehat.
Sentuhan Digital di Sawah
Tak berhenti di pupuk dan mikroba, Tanitech juga membawa petani ke dunia digital. Para petani Subak Yehanakan kini diperkenalkan dengan aplikasi pencatat pemupukan, pertumbuhan padi, hingga populasi hama. Semua bisa diakses lewat smartphone.
Selain itu, ada grup WhatsApp untuk berbagi informasi dan memantau hasil percobaan tanpa harus selalu ke lokasi.
“Petani sekarang harus berani mencoba teknologi baru. Kalau tidak, kita akan ketinggalan. Lewat demplot ini, kami ingin menunjukkan bukti nyata, bukan sekadar teori,” tegas Ketua DPD Perhiptani Jembrana, I Dewa Nyoman Darmayasa, S.P., M.P.
Petani penggarap lahan, I Gede Eka Mei Suparmita, mengaku awalnya ragu.
“Saya pikir ribet, ternyata gampang. Tanah lebih gembur, padi lebih sehat. Yang menarik, ada aplikasi untuk mencatat pemupukan dan pertumbuhan. Kami jadi lebih terbantu,” katanya.
Ia berharap Tanitech tidak berhenti di Yehanakan, tapi bisa menyebar ke seluruh subak di Jembrana.
Dengan dokumentasi digital, Subak Yehanakan kini ibarat laboratorium terbuka. Foto perkembangan tanaman hingga catatan hasil panen tersimpan rapi, siap dikembangkan menjadi big data pertanian Jembrana.
Bayangkan, ke depan petani tidak lagi mengira-ngira kapan waktu pemupukan atau dosis pupuk terbaik. Semua bisa diprediksi berbasis data lapangan.
Harapan Besar
Perhiptani Jembrana yakin, Tanitech akan meningkatkan hasil pertanian, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Produk pertanian diharapkan lebih sehat, ramah lingkungan, dan mampu bersaing di pasar modern.
“Subak adalah warisan budaya dunia. Dengan Tanitech, subak makin kuat karena tradisi berpadu digitalisasi,” tutup Darmayasa.
What's Your Reaction?






