“Aksi Keren Duo Dewi Serbu Dunia Bocil”
Ini bukan aksi Dewi Persik. Tapi, aksi keren dua “Dewi” lain yang tak kalah cetar. Dikenal sebagai duwet Duo Dewi, dua penyuluh pertanian ini punya cara unik menebar cinta alam. Bukan di sawah atau ladang, tapi di dunia bocil anak-anak TK Widya Kumara Sari, Lodtunduh, Ubud, Bali. Lewat lagu, permainan, dan praktik menanam sayuran, mereka menanamkan benih cinta lingkungan sejak dini.
“Aksi Keren Duo Dewi Serbu Dunia Bocil”
Suara tawa dan nyanyian anak-anak TK Widya Kumara Sari, Mawang, Lodtunduh, Ubud, menggema ceria di Jumat pagi, (24/10). Lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Soed menjadi pembuka penuh semangat bagi kegiatan sosialisasi bertema “Cinta Alam Sejak Dini” . Melalui dua sosok inspiratif, Ni Kadek Sintya Dewi, SP dan Dewi Nur Khofifah Bisri, S.Pt , yang akrab dengan julukan Duo Dewi.
Dua penyuluh ini hadir bukan sekadar berbagi ilmu, tetapi juga menyalakan semangat di hati para bocah kecil (bocil) yang polos dan penuh rasa ingin tahu. Kegiatan ini menjadi bentuk dukungan nyata terhadap program Bunda PAUD Gianyar dalam implementasi PAUD Holistik Integratif (PAUD-HI), yang menekankan pembelajaran menyeluruh bagi anak usia dini.
Namun, di balik keceriaan itu, terselip satu hal yang patut diacungi jempol. Penyuluh pertanian memang hebat dan luar biasa.
Di tengah kesibukan mereka mengurus penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) dan tumpukan administrasi lapangan, para penyuluh ini masih menyempatkan diri “turun gelanggang” ke dunia anak-anak. Mengambil peran mulia mengajar anak-anak TK untuk mengenal dunia pertanian sejak dini.
Bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar tugas tambahan, tapi juga refresing yang menyegarkan jiwa, melihat tawa dan rasa ingin tahu anak-anak tumbuh bersama benih sayuran di tangan mungil mereka.
Begitu lagu usai, suasana makin hidup. Sintya Dewi memulai sesi belajar dengan metode partisipatif bukan ceramah kaku, melainkan permainan dan aktivitas seru. “Kami ingin anak-anak belajar sambil bermain, supaya mereka menyerap nilai-nilai cinta lingkungan dengan cara yang menyenangkan,” ujar Sintya, penyuluh pertanian yang kini mengemban tugas sebagai Plt. Kabid. Penyuluhan, sembari melempar senyum manisnya.
Kolaborasi dua penyuluh ini kian menarik perhatian. Secara bergantian, Sintya dan Dewi Nur memperkenalkan aneka sayuran. Mulai dari tomat, terong, cabai, hingga jagung. Anak-anak pun bersemangat ketika diajak langsung mempraktikkan cara menanam di halaman sekolah. Dengan tangan mungil dan mata berbinar, para bocah menanam bibit sambil sesekali tertawa ketika tanah menempel di jari-jari mereka.
Kepala TK Widya Kumara Sari, I Ketut Rewa Sujaya, menyambut kegiatan ini dengan penuh apresiasi Duo Dewi. “Kegiatan seperti ini sangat positif bagi anak-anak. Mereka tidak hanya diperkenalkan begitu saja, tetapi juga belajar langsung menanam. Ini sejalan dengan konsep pembelajaran di PAUD yang menekankan pengalaman nyata,” ujarnya.
Rewa Sujaya menambahkan, kehadiran penyuluh pertanian di tengah anak-anak juga memberi warna baru dalam dunia pendidikan usia dini bahwa pertanian itu dekat, menyenangkan, dan penuh makna.
Tak berhenti di sana, kegiatan ini juga dirangkai dengan pembagian MBG (Makanan Bergizi) sebagai bentuk pengenalan pola makan empat sehat lima sempurna. Setiap anak mendapat segelas susu, simbol sederhana dari pentingnya nutrisi seimbang bagi tumbuh kembang mereka.
“Harapannya, dari kegiatan sederhana seperti ini, tumbuh kebiasaan mencintai alam sejak dini. Mereka akan belajar bahwa tanaman bukan sekadar tumbuh, tetapi juga memberi kehidupan,” tambah Dewi Nur Khofifah dengan nada lembut, penyuluh pertanian CPNS yang baru bertugas di kabupaten Gianyar sejak juni 2025. Jebolan Fakultas Peternaka Universitas Gajah Mada ini, memegang wilayah binaan desa Sayan, Kedewatan dan Ubud.
Suasana penuh warna, tawa yang tulus, dan semangat belajar menjadi bukti bahwa dunia pendidikan anak usia dini bisa berpadu indah dengan penyuluhan pertanian. Dewet Duo Dewi berhasil membawa misi Distan Gianyar menjadi nyata. Menanam bukan hanya benih sayuran, tetapi juga benih cinta lingkungan di hati para bocil TK Widya Kumara Sari, Mawang, Lodtunduh, Ubud. (Trio.B)
Kontributor DPD Perhiptani Kabupaten Gianyar
What's Your Reaction?
Like
3
Dislike
0
Love
2
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
2