Krama Merta Buana Kompak, Optimistis Juara!
Besutan penyuluh pertanian kita , Dewi Wulan Gentari semangat baru mengalir dari Banjar Petanahan, Desa Batuagung. Subak Abian Merta Buana.Kini, bakal tampil sebagai wakil Kecamatan Jembrana dalam Lomba Subak 2025, membawa misi besar melestarikan budaya agraris Bali di tengah arus modernisasi.
Krama Merta Buana Kompak, Optimistis Juara!
Semangat pelestarian tradisi agraris Bali tampak kuat di Banjar Petanahan, Desa Batuagung. Senin (20/10), Subak Abian Merta Buana menjadi tuan rumah pembinaan penilaian awal Lomba Subak tingkat Kecamatan Jembrana yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana.
Meski cuaca sempat berubah ekstrem panas terik, disusul hujan deras kegiatan berlangsung lancar dan khidmat. Krama Subak Abian Merta Buana tetap antusias mengikuti arahan dari tiga dewan juri yang hadir bersama pejabat desa, perwakilan kecamatan, Majelis Madya dan Majelis Alit Kecamatan Jembrana, serta Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan, Dewi Wulan Gentari, SP., M.Agb.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam melestarikan sistem pertanian tradisional Bali melalui penerapan Tri Baga Subak, Palemahan, Pawongan, dan Parhyangan. Tujuannya tidak hanya menilai administrasi, tetapi juga memastikan keseimbangan fungsi sosial, spiritual, dan ekologis subak di tengah tantangan modernisasi.
Penilaian Baga Palemahan menitikberatkan pada pengelolaan lahan, sistem irigasi, dan aturan awig-awig jual beli lahan. Baga Pawongan menilai dinamika sosial krama subak seperti rapat rutin, gotong royong, serta kegiatan suka-duka. Sementara Baga Parhyangan menyoroti kegiatan keagamaan serta peran Pura Ulun Swi Subak Abian Merta Buana sebagai pusat spiritualitas dan pemujaan air.
Klian Subak Abian Merta Buana, I Komang Sudiasa, mengaku bangga bisa mewakili Kecamatan Jembrana.
“Kami baru saja membentuk kepengurusan baru, tetapi semangat krama subak luar biasa. Ini bukan hanya tentang lomba, tapi komitmen kami untuk menjaga warisan leluhur agar subak tetap hidup di tengah perubahan zaman,” ujarnya.
Penyuluh Pertanian Dewi Wulan Gentari, SP., M.Agb., yang turut mendampingi, menegaskan pentingnya pembinaan berkelanjutan agar subak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai adat dan budaya.
“Kami terus memberikan pendampingan agar administrasi, kelembagaan, dan fungsi subak tetap tertata. Harapan kami, Subak Abian Merta Buana bisa menjadi percontohan bagi subak lain di Jembrana,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari Majelis Alit Kecamatan Jembrana, I Ketut Jendra, yang menilai Subak Abian Merta Buana memiliki potensi besar dalam menjaga keselarasan nilai Tri Hita Karana.
“Subak ini tergolong aktif, memiliki awig yang kuat dan krama yang solid. Kami melihat potensi besar untuk menjadi contoh subak yang mampu menyeimbangkan unsur Palemahan, Pawongan, dan Parhyangan,” kata Jendra.
Sementara itu, Majelis Madya Kecamatan Jembrana, I Nyoman Arnyana, menambahkan bahwa lomba ini bukan semata ajang kompetisi, melainkan bentuk nyata pelestarian budaya agraris Bali.
“Melalui lomba ini, kami ingin menumbuhkan kembali semangat gotong royong di kalangan petani. Tri Baga Subak harus dijaga agar subak tetap menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat Bali,” tegas Arnyana.
Rangkaian lomba akan berlanjut pada pameran Subak tingkat kabupaten yang dijadwalkan pada 31 Oktober 2025 di Anjungan Cerdas Mandiri, dekat Rest Area Rambut Siwi. Tiap subak perwakilan kecamatan akan menampilkan hasil panen, produk olahan, dan menghias stan sesuai ciri khas wilayahnya.
Dengan semangat gotong royong, dukungan penyuluh pertanian, serta bimbingan Majelis Alit dan Majelis Madya, Subak Abian Merta Buana optimistis mampu menorehkan prestasi terbaik dan memperkuat eksistensi subak sebagai warisan budaya agraris Bali yang lestari.
Koresponden Dewi Wulan Gentari DPD Perhiptani Jembrana
What's Your Reaction?
Like
0
Dislike
0
Love
0
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
0