Suciati “Kepincut” Arumba

Suciati “Kepincut” Arumba

Bukan hanya harga cabai dan sayur yang menarik perhatian di halaman Kantor PLUT Bangli, Jumat (24/10/2025) pagi itu. Beras merah arumba memiliki daya tarik tersendiri. Keistimewaan beras Arumba adalah kaya akan antioksidan, memiliki aroma dan rasa wangi serta pulen.

Di tengah suasana itu, langkah elegan Ny. Suciati Diar, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bangli, tampak menelusuri deretan stan petani. Ia hadir mendampingi Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, meninjau langsung pelaksanaan Gerakan Pasar Tani, program rutin Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli.

“Saya benar-benar kepincut, bukan cuma dengan beras arumba-nya, tapi dengan semangat warga yang guyub dan tulus,” ujar Suciati tersenyum.

Harga Petani, Harga Rakyat

Kepala Dinas PKP Bangli, Ir. I Wayan Sarma menjelaskan, Gerakan Pasar Tani adalah cara pemerintah mendekatkan petani dengan konsumen. “Di sini, harga yang dijual adalah harga petani. Tidak ada tengkulak. Jadi masyarakat dapat harga murah, petani pun untung,” ujarnya.

Program ini digelar secara rutin di Bangli. Tujuannya, menekan inflasi akibat lonjakan harga bahan pokok, terutama menjelang hari besar keagamaan.

“Selain stabilisasi harga, ini juga memperkuat silaturahmi. Petani bisa berinteraksi langsung dengan pembelinya,” tambah Sarma.

Untuk Arumba, lanjut Sarma, merupakan varietas padi unggulan yang dikembangkan melalui demplot mandiri mandiri, oleh I Made Atmika, SP., M.Agb., seorang penyuluh pertanian di Bangli.

Dengan semangat mandiri, Atmika menggandeng petani di Subak Palak, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli untuk menanam dan menguji varietas Arumba. “Kami ingin membuktikan bahwa petani Bangli mampu menghasilkan varietas padi berkualitas dari daerah sendiri,” ujar Atmika saat ditemui di sela kegiatan.

Kehadiran yang Nyata

Wakil Bupati I Wayan Diar menegaskan, Gerakan Pasar Tani bukan sekadar program ekonomi, tapi bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah rakyat.

“Kami ingin memastikan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi dengan harga terjangkau, sekaligus memberi ruang bagi petani untuk tumbuh,” tegasnya.

Bagi Suciati, pasar ini adalah refleksi dari semangat kebersamaan Bangli. “Saya melihat keindahan dalam kesederhanaan. Ada harmoni, ada rasa bangga,” ujarnya, menutup kunjungan sambil memegang beras arumba. (Trio.B)